Fajar terlihat disudut mata yang baru
keluar dari peraduan
Tak ayal, cepat ia bercengkerama dengan
berisiknya air
Kayu-kayu kotak itu membalikkan
punggungnya menjauh
Harapan ia berikan walaupun hanya sekadar
begitu
Gerak-gerak otot jantung mulai sadar dan
bersyukur
Tak ada yang ia pikul lagi selain
serentetan peristiwa penantian
Betapapun debu-debu itu menempeli dan
mengotori halus
Tetaplah dan menjadi tetap tak ada
halangan tak menghindar
Lanjutlah memandangi semua disekelilingnya
Tak henti pula tetap berjalan disegala
rupa
Ia kan menjadi kuat, meski lemah
Ia kan menjadi kuat, meski energi tumpah
Ia kan menjadi kuat, meski tanah
menyengsara
Ia kan menjadi kuat, karena ia selalu
percaya
Di atas langit masih ada langit, di
atasnya masih berlapis-lapis
Gersangnnya takkan mampu melukai
Sukanya akan turut menyertai
Karena ia yakin, yakin, dan yakin
Bahwa sujudnya pada Sang Pencipta tak akan
sia-sia
No comments:
Post a Comment