Thursday 27 December 2018

Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah berarti persaudaraan. Adapun yang dimaksud dengan ukhuwah islamiyah berarti pesaudaraan diantara umat islam. Ukhuwah islamiyah didasari atas iman dan aqidah yang sama. Syarat menjalin ukhuwah islamiyah adalah adanya rasa cinta, kasih sayang, dan rasa kepedulian. Adanya ukhuwah islamiyah memberikan dampak adaya persatuan dan kesatuan umat islam. Dengan adanya persatuan umat islam, maka dapat menghadapi segala hal yang mengancam kehidupan umat islam. Ukhuwah islamiyah juga menjadi tanda keimanan manusia. Tumbuhnya ukhuwah islamiyah diantara muslim memberikan nikmatnya iman dan persaudaraan.
Terdapat beberapa tahapan ukhuwah. Tahapan pertama adalah taaruf, yang berarti saling mengenal. Taaruf merupakan tahap awal dalam membentuk ukhuwah islamiyah dengan saudara muslim lainnya. Tanpa adanya proses taaruf atau saling mengenal, maka akan sulit untuk membangun ukhuwah islamiyah. Tahap kedua adalah tafahum, yang berarti saling memahami. Proses ini adalah keberlanjutan dari proses taaruf. Ketika sudah saling mengenal dengan saudara seiman, maka proses selanjutnya adalah memahami saudara kita sendiri. Berusaha memahami dan mengenal lebih jauh tentang saudara kita beserta keadaannya.
Tahapan ketiga adalah ta’awun atau saling menolong. Setelah kita memahami saudara kita, maka tahap ukhuwah selanjutnya adalah saling menolong dalam kebaikan. Ketika saudara kita mengalami kesulitan dan kesusahan, maka kita bersedia menolongnya dan membantu menghadapi kesulitan yang dialaminya. Tahapan keempat adalah takaful, yang artinya saling membebani. Saling membebani dalam arti beban saudara kita adalah beban kita pula. Ketika saudara kita merasakan kesusahan, kita ikut merasakan kesusahannya. Kemudian tahapan terakhir adalah tahapan paling tinggi tingkatannya dalam ukhuwah islamiyah yaitu itsar. Itsar berarti mendahulukan kepentingan saudara kita daripada kepentingan diri sendiri.
Ukhuwah islamiyah dapat dipererat dengan beberapa hal yang dapat kita lakukan kepada saudara kita, antara lain berjabat tangan ketika berjumpa, saling mendoakan dan menasehati, bersikap rendah hati, member hadiah atau selamat kepada saudara kita yang telah menerima nikmat, dan saling bersilaturahmi dengan saudara kita. Perlu kita ingat bahwa menumbuhkan ukhuwah islamiyah merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan umat islam. 

Thursday 23 August 2018



Kolaborasi Mahasiswa untuk Progresivitas Bangsa

“Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuatannya” (Hasan Al-Banna)

Berbicara mengenai pemuda tidak jauh dengan membicarakan seorang pendongkrak perubahan. Begitu pentingnya peran pemuda, muncul pernyataan bahwa baik buruk suatu bangsa di masa depan tergantung pada peran pemudanya di masa sekarang. Pemuda sebagai garda terdepan yang mempunyai kontribusi besar sebagai pilar pembangunan bangsa. Karena di masa mendatang pemuda menjadi tulang punggung suatu bangsa. Dari perjalanan sejarah pun telah menjadi saksi bahwa pemudalah yang berhasil merubah wajah suatu bangsa menjadi bangsa yang dapat berdiri berpijak di tanah sendiri yang sering kita kenal dengan sumpah pemuda. Pemuda intelektual sering disamakan dengan mahasiswa. Mahasiswa dipandang sebagai kelompok berpendidikan yang berandil besar dalam  perubahan dan perbaikan suatu bangsa, tak heran jika masyarakat memiliki harapan besar terhadap mahasiswa. Masyarakat memandang mahasiswa adalah ujung tombak perubahan yang mampu menyuarakan dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dan menentang segala ketidakadilan pada zamannya.
Sebagai kaum intelektual, mahasiswa dituntut berperan aktif dalam melahirkan gagasan dan ide yang kritis dan kreatif. Mahasiswa seharusnya mampu terjun langsung dalam berbagai elemen dan lapisan masyarakat. Karena memang mahasiswa diperlukan masyarakat dalam pengembangan perbaikan kehidupan Negara. Mahasiswa seharusnya mampu memahami jati diri dan peranan mereka sebagai seorang mahasiswa. Peran sebagai Agent of Change, yakni sebagai agen perubahan. Tidak hanya sebagai penggagas perubahan namu juga pelaku dari perubahan, menuju perubahan yang positif yang lebih baik dan memberikan banyak manfaat bagi bangsa Indonesia. Peran sebagai Social Control, yaitu menjadi pengontrol sosial di masyarakat untuk dapat mengawal dan menyuarakan aspirasi masyarakat apabila ada penyelewangan pada kebijakan-kebijakan publik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Mahasiswa sebagai garda terdepan untuk mengingatkan apabila ada penyelewangan. Selanjutnya peran sebagai moral force, artinya mahasiswa bersikap moralitas dan memiliki nilai-nilai moral. Sehingga dalam mahasiswa memiliki pedoman dan pondasi yang kuat untuk memperjuangkan keadilan. Dan yang terakhir adalah peran sebagai Iron Stock, artinya mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan akhlak mulia untuk menjadi calon pemimpin dimasa mendatang. Karena mahasiswa adalah aset harapan bangsa. Sehingga mahasiswa perlu mengembangkan kemampuan hardskill dan softskill untuk menjadi pemimpin yang lebih baik dimasa mendatang.
Progresivitas suatu bangsa dapat ditentukan dari peran aktif mahasiswa sebagai penggerak perbaikan dan perubahan. Dengan kemampuan intelektual, produktif, dinamis, kritis, aktif dan kreatif tentu mahasiswa dapat memberikan andil besar dalam memajukan bangsa Indonesia. Namun, dalam masa sekarang muncul berbagai problematika mahasiswa seperti krisis moral, krisis sosial, krisis kependulian maupun krisis eksistensi, dengan adanya pengaruh era globalisasi, mahasiswa sekarang seperti kurang tangguh dalam menghadapi arus dunia barat tersebut. Berbagai perilaku yang kurang mencerminkan nilai-nilai pancasila sering menjadi kebiasaan, seperti perilaku hedonisme, individualisme, sehingga menjadikan mahasiswa kurang tanggungjawab sebagai kaum terpelajar yang harusnya memberikan keteladan dan kurang kepedulian terhadap sosial. hal-hal tersebut menjadi tantangan mahasiswa sekarang untuk melakukan perbaikan dan perubahan, karena mahasiswa juga merupakan pelaku dari perubahan tersebut.
Salah satu problematika mahasiswa saat ini yaitu adanya sekat-sekat yang tidak terlihat antar mahasiswa. Sekat-sekat tersebut menjadikan kurangnya solidatas sosial mahasiswa dalam mengusung visi memajukan bangsa. Akhirnya banyak mahasiswa yang tidak sejalan, saling menyalahkan dan menjatuhkan. Salah satu sebab adanya sekat tersebut karena perbedaan gagasan dan bidang antar mahasiswa. Seperti ada mereka yang menyuarakan aspirasi masyarakat atau memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat dengan aksi, ada yang menggunakan tulisan, maupun dengan pengabdian masyarakat seperti penelitian, maupun terjun langsung ke lapangan. Terdapat pergerakan berbeda tiap bidang dan tidak adanya keterkaitannya, ada dalam bidang sosial, keagamaan, kesenian, politik, kepenulisan dan sebagainya. Namun saat ini dirasa mahasiswa masih bergerak dalam jalur masing-masing dan belum adanya kesatuan bersama. Dengan adanya problematika tersebut tentu akan mengganggu dalam pergerakan perubahan bangsa. Hal inilah yang mendasari bahwa sangat penting adanya kolaborasi mahasiswa dalam bergerak bersama sesuai visi dan cita-cita. Dengan adanya kolaborasi mahasiswa maka mahasiswa bersatu mewujudkan visi mereka untuk memajukan Indonesia meskipun ada variasi misi yang berbeda, namun tetap pada koridor dan tujuan sama. Dari bermacam-macam misi tersebut yang bergerak sesuai gagasan pikir dan bidang masing-masing, dikolaborasikan bersama sehingga membentuk kesolidan sosial mahasiswa dan menjunjung integritas bersama.
Lalu bagaimana bentuk kolaborasi mahasiswa yang akan diwujudkan?. Bentuk kolaborasi yang dapat diwujudkan yakni dengan adanya hubungan solid dan baik antar bidang mahasiswa. Karena dengan kesolidan antar jalur mahasiswa, tentu memudahkan untuk bermain dan bergerak bersama. Selanjutnya adanya partisipasi dukungan terhadap misi-misi antar bidang. Dalam melaksanakan misi terdapat perhatian untuk saling melengkapi dan mendukung sehingga tidak ada rasa saling bersaing dalam mewujudkan visi. Tidak hanya para aktivis, namun tantangan disini adalah merangkul semua elemen mahasiswa untuk turut aktif dalam progesivitas bangsa Indonesia. Saat ini tentu dibutuhkan ide-ide baru bentuk kolaborasi mahasiswa, karena memang kolaborasi yang akan diciptakan harus direncanakan bersama sehingga kolaborasi “sebenarnya” dapat berjalan dan dapat dipertangungjawabkan bersama. 
Mahasiswa sebagai agen perubahan tidak dapat membuat perubahan apabila tidak didukung adanya sistem maupun perangkat-perangkat pendukung. Kita tidak dapat melakukan perubahan secara individual karena kemampuan kita terbatas. Begitu pula dalam mewujudkan visi mahasiswa, tidak dapat berjalan apabila bergerak hanya mementingkan pada jalur masing-masing. Oleh karena itu, mahasiswa memerlukan kolaborasi atau satu kesatuan mahasiswa yang konsisten pada perubahan tersebut. Sekarang bukan saatnya lagi mahasiswa tidak peduli dan tidak peka terhadap masyarakat, karena pada dasarnya mahasiswa bagian dari masyarakat. Mahasiswa harus melakasanakan perannya, baik peran moral, peran sosial maupun peran akademik dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mahasiswa harus ambil bagian dalam progresivitas bangsa Indonesia. Mahasiswa harus tampil sebagai intelektual-intelektual muda yang peduli dan mau turun tangan bersama membangun bangsa ini. Dan semestinya senantiasa sadar bahwa pemuda adalah future leader bangsa dimasa mendatang. Maka dari itu penting ada sumbangan untuk berkontribusi pada negeri sesuai kemampuan kita dengan kolaborasi mewujudkan satu visi. Karena kita satu mahasiswa!

Surakarta. 2015

Saturday 10 March 2018

Mengayunkan Rindu


Terbesit di antara tebaran pinus merkusii
Aroma sentuhan itu menyengat memori
Bak meriam, meledakkan ingatan nyata
Ada rindu-rindu di setiap bekas jejak
Aku terhenti, sesuatu datang terasa nikmat
Masih berada di pojokkan gubuk layu
Masih kuingat lantunan sajak rindu
Berdiri dan menari-nari di antara dua pundak
Ekspresi tertawan pada wajah sang ksatria
Memori terbenam di aliran darah merah
Bayang-bayang bersetafet ria di kepala
Mengingatkan kembali benaman memori
Di antara setumpuk sajak di masa lalu
Aksi nyata dalam otakku hanya tertuju pada rindu
Satu rindu dan dua rindu pada alunan perjalanan
Perjalanan masa lalu membawaku bersama
Di saat seribu tangan dengan sejuta langkah
Berlari-lari menapak satu persatu cita-cita
Mereka membawaku bersamanya
Kau pun di antara mereka menjadi kita
Berjalan di arah jalur dan step yang sama
Kearah mata angin mengayun seirama
Gudang-gudang kertas kebanggaan
Laboratorium kebersamaan menawan
Lapangan penuh debu memanaskan
Semua itu masih melayang saat ini
Menari-nari di indahnya imajinasiku
Desir desir desir
Ribuan alunan sajak hati mendesirkan
Haru biru bersemanyam di ujung merah ini
Langkah ini tak mungkin berhenti
Saat ini jalananan seirama pula
Mata angin muara tak lagi sama
Hati-hati ini terikat di gelombang rindu
Doa dan rindu pengikat ekspresi
Mengalun dan merindu

(Sajak lama di pagi hari yang penuh kerinduan)