Saturday 10 March 2018

Mengayunkan Rindu


Terbesit di antara tebaran pinus merkusii
Aroma sentuhan itu menyengat memori
Bak meriam, meledakkan ingatan nyata
Ada rindu-rindu di setiap bekas jejak
Aku terhenti, sesuatu datang terasa nikmat
Masih berada di pojokkan gubuk layu
Masih kuingat lantunan sajak rindu
Berdiri dan menari-nari di antara dua pundak
Ekspresi tertawan pada wajah sang ksatria
Memori terbenam di aliran darah merah
Bayang-bayang bersetafet ria di kepala
Mengingatkan kembali benaman memori
Di antara setumpuk sajak di masa lalu
Aksi nyata dalam otakku hanya tertuju pada rindu
Satu rindu dan dua rindu pada alunan perjalanan
Perjalanan masa lalu membawaku bersama
Di saat seribu tangan dengan sejuta langkah
Berlari-lari menapak satu persatu cita-cita
Mereka membawaku bersamanya
Kau pun di antara mereka menjadi kita
Berjalan di arah jalur dan step yang sama
Kearah mata angin mengayun seirama
Gudang-gudang kertas kebanggaan
Laboratorium kebersamaan menawan
Lapangan penuh debu memanaskan
Semua itu masih melayang saat ini
Menari-nari di indahnya imajinasiku
Desir desir desir
Ribuan alunan sajak hati mendesirkan
Haru biru bersemanyam di ujung merah ini
Langkah ini tak mungkin berhenti
Saat ini jalananan seirama pula
Mata angin muara tak lagi sama
Hati-hati ini terikat di gelombang rindu
Doa dan rindu pengikat ekspresi
Mengalun dan merindu

(Sajak lama di pagi hari yang penuh kerinduan)