Sunday 14 February 2016

Siapa kau?

Lari.. kakiku lelah
Siapa kau?
Aahh..! apa semua ini?
Kakiku terseok disini
Tanganku..kuat, sakit telingaku

Kau..kau..
Siapa kau?
Jangan dibelakang, didepan
Jangan dikanan, dikiri
Jangan diatas, dibawah
Ini terang…
Ini gelap..

Berhenti! Hentikan!
Siapa kau?
Lagakmu.. memalukan
Tak sanggup kau melebihiku
Kau bodoh..bodoh!
Tapi, apa yang kusangka?
Entahlah, akal bulusmu itu
Aku cerdas, tapi kau cerdik
Siapa kau?

Aku kalah.. kau menang..
Aku mengalah, kau menanglah
Cepat! keluar!
Aku sudah mengalah, aku sudah kalah
Tapi kau pergilah!
Aahh..! kenapa kau?
Siapa kau?
Sungguh ku sudah lelah

Masanya Sendiri. Bung!

Ada saat-saat dimana kita merenung sejenak? Entah itu memikirkan diri sendiri, orang lain, kehidupan ini ataupun masalah-masalah yang tiap hari hadir. Eits, tapi Bung, disini bukan ajang pemecahan masalah atau kutipan kutipan solusi masalah anda. Tapi ini adalah sekelebat, hanya sekelebat. Bisa dianggap tulisan, curhatan, motivasi, permasalahan ataupun guyonan. Ah, itu semua boleh muncul pada ketikan ini. Sebenarnya hanya ingin melanjutkan menulis. Kalau kemarin-kemarin postigannya tentang mahasiswa, kali ini sedikit berbeda. Hanya mungkin masih sedikit punya huBungan tak jelas dengan tema kemarin. Santai sob!

Kali ini, diumur belasan tahun, udah mau ke angka dua, ya namanya mahasiswa. Terlepas dari kata mahasiswa yang kerjaannya kuliah, ini lebih terfokus pada seorang manusia diumur-umur tersebut. Pernah kan mengalami kesulitan ataupun permasalahan-permasalahan. Bahkan kadang-kadang kita banyak mengoceh tak jelas, “ah, rasanya susah sekali urusan ini. Nggak ada yang lebih ringan?” atau mugkin, “rasanya hidup kok sulit amat, ini itu bikin susah!”. Entahlah, terkadang manusia seperti itu dengan setiap orang yang memiliki ocehan maupun pemikiran yang berbeda-beda. Ada saatnya mengeluh, baik dalam hati, jiwa, perkataan, perbuatan maupun pikiran.
Sejenak menjauh dari situ, ingat masa-masa kecil kita? Saat masih suka menangis merengek, atau saat kita masih sekolah dasar? Ketika merasakan belajar susahnya matematika. Dimana harus menghafal perkalian dasar satu sampai sepuluh?. Mungkin lebih keatas lagi ketika dimasa SMP yang sulit dalam pelajaran matematika juga, tapi ditambah IPA juga?. Ini bukan soal menyalahkan pelajaran yang dulu pernah diajarkan, sebagai pelajaran yang menakutkan atau menyebalkan, tapi itu hanya untuk mengingatkan bagaimana perjuangan-perjuangan kita dulunya. Nggak sadar kan? Bahwa dulu kita juga berjuang, Bung!. Dulu kita juga pernah mengeluhkannya dan dulu kita pernah merasakan sulitnnya. Dulu kita juga berusaha mati-matian (red. nggak sampai mati tapi haha), menyelesaikan soal-soal, kuis, ujian itu semua.
Nah itu, perumpamaan itu, sama seperti yang kita alami saat ini, ada susah, senang, sulit, sedih. Semua itu wajar, kita sekarang mengalami masa yang berbeda, beda dengan yang terdahulu, sekarang mungkin levelnya lebih tinggi, lebih menantang, lebih menyakitkan mungkin. Karena sebenarnya semua masa sama, punya kesusahan dan kesulitan dan masalah untuk manusia hadapi. Bedanya, setiap masa itu sendiri-sendiri, masanya sendiri, Bung!. Setiap masa punya kesulitan dan masalah sendiri-sendiri, semakin keatas semakin besar kesulitannya, ibarat main game, semakin naik level, maka semakin besar pula resikonya. Mau nggak mau ya harus diadepin kalau pengen lebih naik tingkat lagi.
Jadi ya, kadang sulit, kadang susah, kadang galau, kadang seneng, ya hadapin aja. Karena memamng waktunya mengahadapi itu semua. Jangan pernah menyalahkan siapa pun, terlebih menyalahkan diri sendiri. Memaki diri sendiri. Diri sendiri pun nggak salah, Bung!. Cuma kita dipaksa sedikit berkompromi dengan masalah dan kegalauan kita sendiri, karena ya hanya kita yang bisa hadepin tuh masalah. Tuhan itu Adil, Bung! Cuma terkadang kita tidak paham, tidak tahu dimana letak keadilan-Nya. Dia menciptkan masa berbeda-beda. Dan setiap masa masinng-masing punya hal yang berbeda untuk diperjuangin.

Tetap semangat dihari-hari kita. Aku, Kamu, oke!

By the way, ini tulisan pertama di 2016, sob! haha